Kelompok 4
Siti Melisa Harahap (11-005)
Adinda Andini (11-009)
Pritta Astuti Suryaningtyas (11-023)
Edward Lee Thorndike lahir 31 Agustus 1874 di Williamsburg, Massachusetts. Dan meninggal pada tanggal 9 Agustus 1949. Edward Thorndike adalah anak seorang pendeta Metodis dan besar di Massachusetts.
Ketika ia lulus dari Universitas Wesleyan pada tahun 1895 dengan gelar sarjana, Thorndike kemudian terdaftar di Harvard University untuk belajar sastra Inggris dan Perancis. Selama semester pertama, ia mengambil kursus psikologi yang diajarkan oleh William James dan pada semester dua dia memutuskan untuk beralih konsentrasi studinya ke psikologi. Dia kemudian pindah ke Columbia University dimana dia belajar dibawah bimbingan psikolog James Mckeen Cattel.
Setelah mendapatkan gelar Ph.D. dari Columbia tahun 1898, Thorndike mengambil posisi sebagai asisten profesor dari pedagogi di Case Western Reserve University. Pada tahun 1900, Thorndike menikah dengan Elizabeth Moulton. Dia kemudian mengambil pekerjaan sebagai seorang profesor psikologi di Teachers College di Columbia University, dimana ia akan terus mengajar untuk sisa karirnya.
Thorndike mungkin paling terkenal untuk teori yang disebut Hukum Efek, yang muncul dari penelitiannya tentang bagaimana kucing belajar untuk melarikan diri dari kotak puzzle. Menurut Hukum Efek, tanggapan yang segera diikuti dengan hasil yang memuaskan menjadi lebih sangat terkait dengan situasi dan karena itu lebih mungkin terjadi lagi di masa depan. Sebaliknya, tanggapan diikuti dengan hasil negatif menjadi lebih lemah terkait dan kecil kemungkinannya untuk terulang kembali di masa depan.
Teori Thorndike menyatakan bahwa Intelegensi terdiri dari berbagai kemampuan spesifik yang ditampilkan dalam wujud perilaku intelegensi. Teori ini menyatakan bahwa intelegensi itu tersusun dari beberapa faktor yang terdiri dari elemen-elemen, tiap elemen terdiri dari atom-atom, dan tiap atom itu terdiri dari stimulus-respon. Jadi, suatu aktivitas adalah merupakan kumpulan dari atom-atom aktivitas yang berkombinasi satu dengan yang lainnya.
Sumber : psychology.about.com
www.psychologymania.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar