Adinda Andini 11-009
Pritta Astuti Suryaningtyas 11-023
Topik
Peran Motivasi dalam Mewujudkan Prestasi
Judul
Minat dan Motivasi Siswa dalam Proses Belajar di
kelas
Pendahuluan
Landasan teori
Konsep motivasi belajar berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku yang memperoleh penguatan (reinforcement) di masa lalu lebih memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang tidak memperoleh penguatan atau perilaku yang terkena hukuman (punishment). Dalam kenyataannya, daripada membahas konsep motivasi belajar, penganut teori perilaku lebih memfokuskan pada seberapa jauh siswa telah belajar untuk mengerjakan pekerjaan sekolah dalam rangka mendapatkan hasil yang diinginkan (Bandura, 1986 dan Wielkeiwicks, 1995).
Mengapa sejumlah siswa tetap bertahan dalam menghadapi kegagalan sedang yang lain menyerah? Mengapa ada sejumlah siswa yang bekerja untuk menyenangkan guru, yang lain berupaya mendapatkan nilai yang baik, dan sementara itu ada yang tidak berminat terhadap bahan pelajaran yang seharusnya mereka pelajari? Mengapa ada sejumlah siswa mencapai hasil belajar jauh lebih baik dari yang diperkirakan berdasarkan kemampuan mereka dan sementara itu ada sejumlah siswa mencapai hasil belajar jauh lebih jelek jika dilihat potensi kemampuan mereka? Mengkaji penguatan yang telah diterima dan kapan penguatan itu diperoleh dapat memberikan jawaban atas pertanyaan di atas, namun pada umumnya akan lebih mudah meninjaunya dari sudut motivasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Penghargaan (Reward) dan Penguatan (Reinforcement)
Suatu alasan mengapa penguatan yang pernah diterima merupakan penjelasan yang tidak memadai untuk motivasi karena motivasi belajar manusia itu sangat kompleks dan tidak bebas dari konteks (situasi yang berhubungan). Terhadap binatang yang sangat lapar kita dapat meramalkan bahwa makanan akan merupakan penguat yang sangat efektif. Terhadap manusia, meskipun ia lapar, kita tidak dapat sepenuhnya yakin apa yang merupakan penguat dan apa yang bukan penguat, karena nilai penguatan dari penguat yang paling potensial sebagian besar ditentukan oleh faktor-faktor pribadi dan situsional.
Penentuan Nilai dari Suatu Insentif
Ilustrasi berikut menunjukkan poin penting: nilai motivasi belajar dari suatu insentif tidak dapat diasumsikan, karena nilai itu dapat bergantung pada banyak faktor (Chance, 1992). Pada saat guru mengatakan “Saya ingin kamu semua mengumpulkan laporan buku pada waktunya karena laporan itu akan diperhitungkan dalam menentukan nilaimu,” guru itu mungkin mengasumsikan bahwa nilai merupakan insentif yang efektif untuk siswa pada umumnya. Tetapi bagaimanapun juga sejumlah siswa dapat tidak menghiraukan nilai karena orang tua mereka tidak menghiraukannya atau mereka memiliki catatan kegagalan di sekolah dan telah mengambil sikap bahwa nilai itu tidak penting. Apabila guru mengatakan kepada seorang siswa, “Pekerjaan yang bagus! Saya tahu kamu dapat mengerjakan tugas itu apabila kamu mencobanya!” Ucapan ini dapat memotivasi seorang siswa yang baru saja menyelesaikan suatu tugas yang ia anggap sulit namun dapat berarti hukuman (punishment) bagi siswa yang berfikir bahwa tugas itu mudah (karena pujian guru itu memiliki implikasi bahwa ia harus bekerja keras untuk menyelesaikan tugas itu). Seringkali sukar menentukan motivasi belajar siswa dari perilaku mereka karena banyak motivasi yang berbeda dapat mempengaruhi perilaku. Kadang-kadang suatu jenis motivasi jelas-jelas menentukan perilaku, tetapi pada saat yang lain, ada motivasi lain yang berpengaruh (mempengaruhi) terhadap perilaku belajar siswa.
Tujuan Penelitian
-
Untuk mengetahui sejauh mana motivasi siswa SMA dalam proses belajar dikelas
-
Untuk mengetahui tingkat dan minat belajar siswa SMA
-
Untuk mengetahui tingkat prestasi siswa
Alat-alat dan
bahan yang digunakan dalam proses penelitian
-
Kamera
-
Handphone
-
Alat-alat tulis (Buku, kertas dan pena)
-
Laptop
-
Reward
Subjek Penelitian
-
5 orang siswa SMA
Koresponden yang
diteliti
Koresponden yang diteliti adalah tentang tingkat motivasi dan minat belajar
siswa pada saat pelajaran itu berlangsung yang terjadi di dalam kelas
,dan memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar siswa di
kelas khususnya ditingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) dengan metode wawancara
sebagai acuan kami untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari hasil penelitian
kami yang berjudul “Minat dan Motivasi Siswa Dalam Proses Belajar Di Dalam
Kelas”
Metode yang
digunakan
Pengambilan data dilakukan
melalui proses wawancara yaitu
dengan bertatap muka serta tanya jawab terhadap koresponden yang telah
dipilih secara acak dan yang
memiliki prestasi disekolah. .Adapun pertanyaan - pertanyaan yang
diajukan dalam angket tersebut adalah:
1.Ketika guru menjelaskan pelajaran ,apakah kamu sering bertanya ketika
tidak mengerti ?Lalu apakah kamu mencoba mengulang pelajaran yang telah
dijelaskan oleh guru ketika berada dirumah ?2.Apa saja kegiatan kamu diluar jam sekolah ?
3.Kapan kamu memiliki jam belajar khusus ?
4.Kamu sebagai seorang siswa lebih sering mengerjakan pekerjaan rumah (PR) disekolah atau dirumah ?
5.Apakah kamu sering melakukan diskusi diluar jam sekolah ?
6.Apakah kamu belajar berdasarkan guru yang kamu suka atau mata pelajaran yang kamu suka ?
7.Pada saat berada di rumah, apakah kamu belajar masih dalam pantauan orang tua ?
8.Cara apa yang biasa kamu lakukan untuk dapat mengerti pelajaran tersebut ?
9.Apa yang akan kamu lakukan jika nilai kamu buruk? Apakah kamu merubah cara belajar kamu atau menambah porsi belajar kamu?
10.Apakah kamu akan termotivasi belajar jika kamu di janjikan oleh orang tua sesuatu?
Proses Analisa dan Kesimpulan
Penjadwalan Awal yang Telah
Direncanakan
No | Kegiatan | Tanggal | Tempat |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. |
Pemilihan Topik dan Judul Proyek Mini Menentukan metode wawancara Menentukan kebutuhan wawancara Permohonan surat izin kepada pihak fakultas untuk mengunjungi sekolah yang akan diwawancara Permohonan izin kepada pihak sekolah untuk wawancara Membuat pertanyaan wawancara Membeli kebutuhan wawancara Pelaksanaan wawancara Membuat pendahuluan dan landasan teori Diskusi penyimpulan hasil wawancara dan pembuatan poster Memposting keseluruhan hasil |
25 April 2012 25 April 2012 25 April 2012 7 Mei 2012 11 Mei 2012 12 Mei 2012 16 Mei 2012 16 Mei 2012 19 Mei 2012 21 Mei 2012 1 Juni 2012 |
Di kampus Di kampus Di kampus Di kampus Di sekolah Di kampus Di majestik Di sekolah Di tempat makan Di kampus Di rumah |
Kalkulasi biaya dari awal perencanaan hingga
evaluasi
Reward untuk siswa : Rp.28.500
Biaya tak terduga : Rp.99.000
Total
: Rp.127.500
Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Proyek
No | Kegiatan | Tanggal | Tempat |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. |
Pemilihan Topik dan Judul Proyek Mini Menentukan metode wawancara Menentukan kebutuhan wawancara Permohonan surat izin kepada pihak fakultas untuk mengunjungi sekolah yang akan diwawancara Permohonan izin kepada pihak sekolah untuk wawancara Membuat pertanyaan wawancara Membeli kebutuhan wawancara Pelaksanaan wawancara Membuat pendahuluan dan landasan teori Diskusi penyimpulan hasil wawancara dan pembuatan poster Memposting keseluruhan hasil |
25 April 2012 25 April 2012 25 April 2012 11 Mei 2012 14 Mei 2012 15 Mei 2012 16 Mei 2012 16 Mei 2012 19 Mei 2012 21 Mei 2012 7 Juni 2012 |
Di kampus Di kampus Di kampus Di kampus Di sekolah Di kampus Di majestic Di sekolah Di tempat makan Di kampus Di warnet |
Laporan dan evaluasi
Setelah kami mendapatkan hasil data dari wawancara yang diisi oleh siswa-siswi SMA Kemala Bhayangkari tersebut kami memperoleh kesimpulan :
1. Siswa
SMA Kemala Bhayangkari jarang bertanya didalam kelas setelah guru menjelaskan.
2. Kegiatan
siswa SMA Kemala Bhayangkari di luar jam sekolah yaitu mengikuti ekskul.
3. Siswa
SMA Kemala Bhayangkari memiliki jam khusus pada malam hari.
4. Siswa
SMA Kemala Bhayangkari lebih sering mengerjakan PR di rumah.
5. Siswa
SMA Kemala Bhayangkari jarang melakukan diskusi di luar jam sekolah
6. Siswa
SMA Kemala Bhayangkari suka belajar berdasarkan guru dan mata pelajaran
kesukaannya.
7. Siswa
SMA Kemala Bhayangkari tidak lagi belajar dalam pantauan orang tua di rumah.
8. Siswa
SMA Kemala Bhayangkari bertanya kepada teman jika tidak mengerti pelajaran.
9. Apabila
nilai siswa SMA Kemala Bhayangkari buruk, siswa lebih berusaha dan giat
belajar.
10. Siswa SMA
Kemala Bhayangkari termotivasi belajar jika dijanjikan oleh orang tua sesuatu.
Jadi, kesimpulannya siswa SMA Kemala Bhayangkari jarang melontarkan pertanyaan apabila guru sedang menjelaskan pelajaran tertentu dan jarang melakukan diskusi di dalam kelas, tetapi siswa sering bertanya kepada temannya jika pelajaran yang mereka dapati belum dimengerti. Biasanya siswa suka belajar berdasarkan guru dan mata pelajaran yang mereka sukai. Selain itu para siswa memiliki waktu khusus untuk belajar yaitu pada malam hari dimana siswa mengerjakan pr nya dan tanpa pengawasan lagi dari orang tua mereka. Di luar jam sekolah mereka juga sering mengikuti kegiatan tertentu seperti les private, les musik, dan kegiatan ekskul lainnya. Para siswa juga lebih giat dan termotivasi belajarnya disaat nilai mereka mulai memburuk serta apabila diiming-imingi atau dijanjikan sesuatu oleh orang tuanya.
Evaluasi
No. | Kegiatan | Tanggal Perencanaan | Tanggal Pelaksanaan | Tempat |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. |
Pemilihan Topik dan Judul Proyek Mini Menentukan metode wawancara Menentukan kebutuhan wawancara Permohonan surat izin kepada pihak fakultas untuk mengunjungi sekolah yang akan diwawancara Permohonan izin kepada pihak sekolah untuk wawancara Membuat pertanyaan wawancara Membeli kebutuhan wawancara Pelaksanaan wawancara Membuat pendahuluan dan landasan teori Diskusi penyimpulan hasil wawancara dan pembuatan poster Memposting keseluruhan hasil |
25 April 2012 25 April 2012 25 April 2012 7 Mei 2012 11 Mei 2012 12 Mei 2012 16 Mei 2012 16 Mei 2012 19 Mei 2012 21 Mei 2012 1 Juni 2012 |
25 April 2012 25 April 2012 25 April 2012 11 Mei 2012 14 Mei 2012 15 Mei 2012 16 Mei 2012 16 Mei 2012 19 Mei 2012 21 Mei 2012 7 Juni 2012 |
Di kampus Di kampus Di kampus Di kampus Di sekolah Di kampus Di majestik Di sekolah Di tempat makan Di kampus Di warnet |
Poster
Testimonial Anggota
Siti Melisa Harahap (11-005)
Pertama kali saya mendengar tugas proyek mini ini saya langsung berpikiran
segala hal yang rumit. Karena tugas ini langsung terjun ke lapangan dan
berhadapan dengan orang-orang yang baru. Mungkin kalau tugas ini bukan tugas
perkelompok dari awal sampai akhir saya pasti akan kebingungan. Tetapi karena
dengan teman-teman sekelompok yang saling membantu akhirnya tugas ini selesai
juga. Dan saya rasa yang paling penting adalah kekompakkan dari satu tim.Setelah dijalani semuanya ternyata asumsi saya mengenai kerumitan proyek mini adalah salah. Kalau dengan niat pasti semuanya pasti akan terasa lebih cepat. Dan dari tim kami sendiri mungkin hanya jadwal waktu saja yang membuat kami agak lama mengerjakannya. Terima kasih buat teman-teman yang sudah membantu kami dalam penyelesaian tugas proyek mini ini. Dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah SMA Kemala Bhayangkari yang sudah membantu kami mengerjakan tugas ini dan juga kepada Ibu Dina yang memberikan tugas ini sebagai gambaran untuk skripsi dan sebuah pengalaman yang sangat membantu saya ke depannya :)
Adinda Andini (11-009)
Menurut saya ini pengalaman yang sangat menantang bagi saya ,karna saya di
tuntut untuk lebih peka ,lebih aktif serta lebih bertanggung jawab untuk
menyelesaikan tugas mini proyek ini . Kesulitan yang saya dan kelompok saya
dapatkan adalah kendala waktu yang bentrok dengan jadwal mata kuliah kami
dengan pihak sekolah yang akan kami wawancara .Tetapi hal ini membuat
kami tertantang dan lebih mengefisiensi waktu.Saya sangat bersyukur
dengan semua tantangan yang telah diberikan kepada kami ,kami dapat melewatinya
dengan baik walaupun sedikit ada hambatan tetapi kami bisa menutupinya dengan
saling bekerja sama antara satu dengan yang lain karna setiap anggota kelompok
kami saling membantu dan memiliki porsi yang sama dalam penyelesaian tugas mini
proyek mini tersebut.Saya perwakilan dari kelompok ingin mengucapkan terima
kasih kepada ibu Dina karna telah memberi kepercayaan kepada kami untuk
menyelesaikan tugas mini proyek tersebut .Hanya ini yang bisa saya ucapkan
,apabila ada kekurangan mohon dimaafkanTerima kasih .
Pritta Astuti Suryaningtyas
(11-023)
Ini adalah tugas lapangan pertama yang saya lakukan dari semua mata kuliah
yang saya jalani, pertama kali juga untuk turun ke lapangan untuk
meneliti secara langsung. Awalnya saya merasa sangat sulit dalam melakukan
tugas ini. Karena sebelum melakukan mini proyek ini dosen pengampuh tidak
memberi pengarahan yang jelas terlebih dahulu. Tetapi dengan terjun langsung ke
lapangan, saya bisa nanyak langsung dan bertatapan muka dengan narasumber.
Dengan bertatapan muka langsung saya juga bisa melihat secara langsung apa
reaksi mereka ketika menjawab semua pertanyaan. Dengan adanya tugas
proyek mini saya bisa belajar bagaimana ketika mendapatkan tugas praktek lapangan,hal-hal
apa saja yang harus dilakukan ketika turun lapangan. Yang membuat tugas ini
agak repot mungkin cara pengerjaan nya yang terlalu rumit. Tugas proyek mini
ini mengajarkan saya bagaimana kondisi ketika harus turun ke lapangan secara
langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar